Showing posts with label kisah-kisah. Show all posts
Showing posts with label kisah-kisah. Show all posts

9 Tips Praktis Agar Tidak Menjadi Ibu Pemarah

9 Tips Praktis Agar Tidak Menjadi Ibu Pemarah


Sahabat Karena Allah, yg paling mutlak diingat oleh tiap-tiap ibu ialah bahwa anak-anaknya bukanlah miliknya, benar bahwa ibu sudah melahirkan dgn susah payah, menyusui sampai dua thn, namun tak lantas hal tersebut menjadikan seorang ibu mempunyai wewenang lakukan apapun terhadap anak-anaknya! Lebih-lebih memarahi mereka dgn hujan makian & pukulan.

9 Tips Praktis Agar Tidak Menjadi Ibu Pemarah
9 Tips Praktis Agar Tidak Menjadi Ibu Pemarah


Anak-anak kita adalah titipan Allah yg suatu ketika harus kita kembalikan & Allah akan meminta pertanggungjawaban kita atas titipanNya. Kita selaku orang tua tidak berbeda layaknya seseorang tukang parkir yg dapat ditanyakan jika mobil yg diparkir terdapat noda, rusak, atau cacat yang lain. Begitu pun segala tindakan & kata-kata yg kita ucapkan terhadap anak-anak akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah nanti.

Berikut ini adalah 9 anjuran praktis supaya tak gampang marah terhadap anak-anak :

1. Tiap-tiap kali merasa kesal & mau marah, beri jeda buat diam sejenak

Ambil jeda buat diam sejenak, berlalu setidaknya dua menit dari hadapan anak-anak.

"Anda bisa mengambil waktu istirahat & keluarlah dari tempat itu. Bahkan meskipun cuma 1-2 menit saja," ujar psikolog, Laura J. Petracek, PhD, penulis The Anger Workbook for Women. Kuncinya ialah berikan jarak literal dari situasi penuh kemarahan & memulihkan rasa santai.

2. Ambil wudhu tiap-tiap kali marah

Percayalah bahwa air wudhu dapat mengusir kemarahan. “Sesungguhnya marah itu dari setan & setan terbuat dari api. & api itu cuma dapat dipadamkan oleh air. Oleh sebab itu, jikalau seseorang di antara anda marah maka berwudhulah. ” (HR. Abu Daud)

3. Pindai posisi badan

Cari ruang buat duduk atau berbaring dikala merasa emosi sedang menaik.

“Maka bila salah seseorang di antara anda marah dalam keadaan berdiri sehingga duduklah. Kalau dalam kondisi duduk sehingga berbaringlah. ” (Riwayat Abu Daud).

4. Peluk anak seraya beristighfar

Disaat sedang kesal kepada anak, mencoba peluklah anak & bayangkan dirinya dikala masihlah bayi dahulu. Lantunkan istighfar minimal dalam hati utk mengusir rasa kesal yg bercokol di hati. Nasihati anak secara baik-baik, katakan bahwa apa yg baru saja dirinya melakukan dapat menciptakan ibu marah. menjadi beliau tak boleh melakukannya lagi lantaran berbahaya atau jelaskan sebabnya yg dapat dimengerti anak.

5. Luangkan saat utk beristirahat & bertolak ke sebuah lokasi tidak dengan anak atau suami

"Me time" teramat utama sekalipun cuma 1-2 jam saja dalam seminggu. sehingga bisa jadi temperamen memburuk sebab terlampaui letih & bosan mengurus tugas rumah.

6. berhenti berharap anak jadi sempurna

Tiap-tiap anak miliki kekurangan, bila anak sulit sekali menghapal huruf, alih-alih memarahinya, lebih baik Kamu cari metode lain yg lebih menyenangkan & enteng dimengerti olehnya.

7. Mencari Ilmu ilmu parenting terbaru

Makin tidak sedikit ilmu berkenaan parenting, kita dapat makin paham bahwa memarahi anak ialah aspek yg tidak baik, terutama di hadapan orang lain.

“Sesungguhnya ilmu itu dgn mempelajari, sesungguhnya sifat hilm (lemah lembut) bersama menuntut ilmu berlemah lembut, barangsiapa yg mencari kebaikan, sehingga dapat diberikan. & barangsiapa menjaga kejelekan, sehingga dirinya dapat dilindungi.’ ” (HR. Thabrani di ‘Al-Ausath, 2663 )

8. Pastikan keadaan badan ibu sedang fit

Rasa lapar sanggup memantik emosi, begitu serta rasa haus & kurang istirahat. Bagi yg menginginkan jadi ibu yg tak mudah dan cepat marah, sehingga pastikan keadaan badan selalu bugar. Makan teratur, minum air lumayan, tidur yang cukup, & senantiasa jaga stamina dgn mengkonsumsi madu pun habbatussauda.

9. Lihat keadaan kesehatan anak

Sangat Sering anak rewel & bertingkah laku menyebalkan bukan lantaran mau memancing kemarahan bundanya, namun sebab sedang tak enak tubuh. Sehingga pastikanlah keadaan kesehatan anak disaat anak anda nampak lebih rewel dari kebanyakan, apakah perutnya lagi kembung karena masuk angin, atau mulutnya terkena sariawan, atau mungkin tenggorokannya mengalami radang amandel. Jangan Sampai buru-buru geram tidak dengan tahu keadaan anak yg seutuhnya!

semoga bermanfaat :D

Baca Juga : Inilah Cara Ampuh Membuat Anak Sholat TANPA Debat, Keringat, Urat & Pengingat

Membina Anak Jadi Hafidz Quran, Ini 9 Petunjuk Utama yg Butuh Ortu Jalankan!

Membina Anak Jadi Hafidz Quran, Ini 9 Petunjuk Utama yg Butuh Ortu Jalankan! 

Membina Anak Jadi Hafidz Quran, Ini 9 Petunjuk Utama yg Butuh Ortu Jalankan!
Mendidik Anak Menghafal Al-Quran


Sahabat sekalian, sebagian orangtua kita mau menjadikan anak nya juga sebagai hafidz/hafidzah Qur’an. Diwaktu seseorang anak-anak menghafalkan sesuatu, itu ibarat ia bagaikan menulis di suatu batu yg saat telah tercatat / terukir sehingga bakal melekat kuat dan susah hilang.

Sebab itu marilah kita mendidik anak-anak kita membaca & menghapal Al-Qur’an sejak dini. Berikut ini kiat-kiat dalam usaha menjadikan anak kita sebagai hafidz/hafidzah Qur’an :


1. Orang tua sepakat menjadikan Keluarga Qurani sbg misi & visi keluarga 


Al Quran yakni kunci memperoleh kebahagiaan di dunia & akhirat. Itulah prinsip basic yg mesti dipegang teguh oleh pasangan suami istri dalam membina buah hatinya. dan juga mesti diingat bahwa kesuksesan pendidikan anak merupakan hasil integrasi ke-2 orang tuanya, bukan dari ibu saja. dan jangan sampai terlampaui memperhatikannya hanya bagian sekolah saja. Dikarenakan 2/3 kesuksesan pendidikan seorang anak itu ada di rumahnya bersama kedua orang tuanya.

2. Memperkenalkan Al-Qur’an terhadap buah hati sejak dini bahkan semenjak dari dalam kandungan 


Perdengarkan murottal sejak anak masih berada di dalam kandungan.

3. Membiasakan anak-anak berinteraksi bersama Al-Quran tiap-tiap hari 


Perdengarkan murottal di tiap-tiap menjelang mereka tidur. Bersama membiasakan anak-anak berinteraksi bersama Al-Quran & memberikan pemahaman bahwa Al-Qur’an yaitu Kalamullah yg harusnya jadi pedoman hidup selama-lamanya, sehingga bakal menumbuhkan kecintaan pada Al-Qur’an sampai mereka menginjak dewasa.

4. Ortu selalu jadi suri tauladan bagi sang anak 


Dikala suami istri telah sepakat buat menempa keluarga Qurani, sehingga sang ayah & ibu mesti memberikan teladan. Bersama rajin mengaji & menghapal Al-Quran.

Sang anak bakal mendengar & janganlah kaget jikalau dirinya bisa mengikuti bacaan orangtuanya yg sedang murojaah. hal tersebut lantaran mereka sudah tidak asing lagi ditelinga mendengar ayat-ayat yg tersebut.

5. Menciptakan jadwal utk menghafal & murojaah bagi anak 


Misal : Jadwal murojaah yaitu tiap-tiap pulang dari sholat shubuh berjamaah dgn ayah di tempat ibadah. & jadwal setoran hafalan yakni tiap-tiap selepas sholat maghrib.

Terapkan cara ini dgn terus-terus menerus (istiqamah) buat mencetak pola menghafal & murojaah yg kuat terhadap sang anak.

6. Memberi reward utk prestasi sang anak 


Contohnya : tiap-tiap selesai menghapal satu surat ibu membuatkan kue ketertarikan sang anak. ataupun mengajaknya jalan-jalan ke tempat permainan anak-anak seandainya mereka bisa menghafal sekian-sekian ayat.

7. Orangtua tetap menerus meningkatkan ilmunya, terutama ilmu agama, sehingga sanggup jadi madrasah yg sebaik-baiknya bagi sang anak. 


8.Bangun dakwah di dalam rumah kita


Ajak anak-anak buat berkumpul & mendengarkan narasi islami yg bakal bakal mempertebal keimanan mereka.

9.Mensekolahkan anak ke pesantren tahfidz/ menimba pendidikan di pesantren tahfidz 


Masya Allah, Tukang Becak Meninggal Sedang Sujud Shalat Ashar di Masjid Ulee Kareng Banda Aceh

Masya Allah, Tukang Becak Meninggal Sedang Sujud Shalat Ashar di Masjid Ulee Kareng Banda Aceh



webhafalquran.blogspot.co.idSalah seorang warga yang bernama Mustafa, beliau merupakan Jamaah shalat di Masjid Baitussalihin Ulee Kareng Banda Aceh meninggal dunia saat sedang sujud Shalat Ashar, Senin 25 Juli 2016.
Diketahui almarhum yang merupakan warga Meunasah Bak Trieng desa Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar yang bekerja sehari-hari sebagai tukang becak.
Informasi tersebut dalam waktu sekejap saja sudah menghebohkan dunia maya, dengan berbagai macam komentar terlihat seperti di salah satu media sosial Facebook yang bernama Abi Mas'ud Irhamullah yang intinya pengguna dunia maya sangat merasa terharu dengan kejadian tersebut.
semuanya kita pasti menginginkan seperti itu pula, meninggal dalam keadaan sedang menghadap Sang Maha Pencipta, Allahu akbar... jangan putus-putus berdoa meminta kepadanya agar kita Allah berikan pula meninggal dalam keadaan yang sangat indah. amiin ya rabbal 'alamin.

Baca juga : Inilah Cara Ampuh Membuat Anak Sholat TANPA Debat, Keringat, Urat & Pengingat

semoga bermanfaat

Inilah Cara Ampuh Membuat Anak Sholat TANPA Debat, Keringat, Urat & Pengingat

Inilah Cara Ampuh Membuat Anak Sholat TANPA Debat, Keringat, Urat & Pengingat


Inilah Cara Ampuh Membuat Anak Sholat TANPA Debat, Keringat, Urat & Pengingat
Ilustrasi Mengajari Anak Shalat


Inilah Cara Ampuh Membuat Anak Sholat TANPA Debat, Keringat, Urat & Pengingat - Sudah pasti bagi anda menginginkan untuk mempunyai buah hati yang senantiasa sholeh dan taat kepada Allah SWT, Mengajak untuk shalat penting, karena shalat merupakan ibadah yang paling afdhal dan yang pertama diperhitungkan di hari kiamat nanti. Jika anak malas ini caranya.


Bagaimana cara kita sebagai orang tua untuk mengajak buah hati kita untuk taat beribadah yang agung ini? Bagaimana membuat anak-anak kita mau Sholat dengan kesadaran mereka sendiri tanpa perlu disuruh, tanpa perlu berdebat dahulu dengannya dan juga disiplin menjaga shalat tanpa perlu kita ingatkan?

Apakah buah hati anda enggan untuk melaksanakan shalat? Atau mereka membuat anda jengkel saat anda perintahkan untuk shalat? Ayo mari kita lihat bagaimana cara untuk merubah itu semua.
Ini merupakan pengalaman seorang ibu yang mempunyai buah hati perempuan yang sudah sekolah duduk di bangku kelas 5 MIN, baiklah ini admin ceritakan ulang dengan menggunakan bahasa yang telah admin sesuaikan.

Melaksanakan shalat bagi buah hatiku menjadi hal yang sangat berat ia lakukan, setiap hari aku selalu berkata dengan lembut kepadanya jika telah tiba waktu shalat : “nak, ayo kita shalat, azan sudah tiba”, namun ia terus sibuk dengan main-main bersama kawannya.

Hingga pada suatu hari aku berkata kepadanya “nak, bangun, shalat!!!” aku memarahi dan agak sedikit suara keras. Lalu aku melihat dan mengawasinya dari jauh.

aku melihat ia sedang mengbil sajadah, lalu ia lemparkan sajadah itu ke lantai, lalu ia datang dan mendekatiku.

Aku bertanya kepadanya : “adek sudah selesai shalat?”
Ia menjawab: " Sudah ma "?
Lalu aku marah dengan keras kepadanya, karena ia telah membohongiku, padahal ia belum pun shalat. Ya, aku tahu aku salah waktu itu, tapi dia bersikap seperti itu benar-benar membuat aku sedih hati dan tak terasa air mataku jatuh saat itu.

Aku benar2 sedih dan emosi terhadapnya, aku takut-takuti ia kalau tidak shalat maka ia disiksa di neraka nanti

Kemudian aku marah dengan sangat keras, karena ia berbohong tentang itu. Aku tahu aku salah, tetapi kondisinya memang benar-benar membuatku sedih.

Air mataku tak terbendung disitu...

Aku benar-benar emosi dan marah pada putriku, aku gertak dengan keras dan aku menakutinya dengan siksa neraka.

Tapi siapa sangka, semua yang aku ocehkan itu tak pernah didengarkannya dan tidak ada manfaat nya sama sekali.

Hingga tiba pada suatu hari, seorang sahabat dekatku bercerita kepadaku mengenai dia disaat mengunjungi kerabatnya (seorang yang biasa-biasa aja dalam segi agama), dirumah kerabatnya itu dy melihat ketika datang waktu shalat, kesemua anak-anaknya langsung bersegera shalat tanpa perlu diperintah oleh orang tuanya dan sudah pastinya atas kesadaran diri sendiri.

Aku kagum, dan aku tanyakan padanya “bagaimana kamu bisa mengajari anak-anakmu bisa shalat dengan kesadaran mereka sendiri tanpa harus kamu ingatkan, tanpa berdebat mulut dan kamu ga perlu marah-marah?

Dia menjawab “ Demi Allah, yang bisa aku jawab kepadamu bahwa jauh-jauh sebelum aku menikah aku selalu berDOA dengan doa ini, dan hingga sampai saat ini pun aku tetap berdoa dengan DOA tersebut.

Setelah selesai aku mendengarkan nasehat dia, aku selalu tak pernah lupa dan berhenti berdoa dengan doa ini.

Dalam sujud ku, sebelum salam , ketika shalat witir, antara azan dan iqamah, dan disetiap waktu-waktu istijabah doa.

Wahai saudaraku seiman...
Anakku sekarang ini sudah menduduki Bangku SMA
Saat aku memulai berdoa dengan doa itu hingga saat ini, anakku lah yang selalu rajin membangunkan kamu malah untuk shalat.

Dan juga semua adik-adiknya, Alhamdulillah mereka selalu menjaga shalat. Di saat ibuku mengunjungi rumahku dan menginap di rumah, ia kagum dan tercegang melihat anak perempuanku bangun pagi awal , dan kemudian ia membangunkan kami satu per satu untuk menunaikan shalat.
Ya, pasti anda semua penasaran ingin mengetahui doa apakah itu?
Doa ini ada di QS.Ibrahim: 40

( رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ
وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء )
(إبراهيم ، 40)

"Robbij 'alnii muqiimash sholaati wa min dzurriyyatii robbanaa wa taqobbal du'aa"
Artinya :
"Ya Robbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat, ya Robb, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim: 40)

Doa...
Doa...
Doa...
Dan Doa...
Sebagaimana yang kita ketahui semuanya bahwa doa adalah senjata orang mukmin.

Bagikan sebanyak-banyak nya tulisan ini dengan menekan tombol share ke facebook atau twitter kamu agar semakin banyak orang yang dapat mengambil manfaat.

Jika anda kagum dan terkesan dengan doa ini
Katakan "Semoga Allah merahmati orang yang mengamalkan doa tersebut. Aamiin.

Baca Juga : Bagaimana Untuk Memulai Mengajari Anak Menghafal Al-Quran? Simak disini!




Ibu buta huruf berusia 65 tahun menghafal Al-Quran

Ibu buta huruf berusia 65 tahun menghafal Al-Quran

Ibu buta huruf berusia 65 tahun menghafal Al-Quran
Ibu buta huruf berusia 65 tahun menghafal Al-Quran



Seorang ibu bernama Ummu Muhammad (Wadhha AthTahyya) berusia 65 tahun bercerita:

Proses penyimakan yang terus-menerus dan alat perekam merupakan dua karunia Allah yang mempunyai andil besar dalam mewujudkan keinginanku untuk menghafal Al-Qur'an Al-Karim.
Perjalanan hidupku bersama hafalan Al-Quran telah berjalan 16 tahun
lamanya, tetapi sungguh aku sangat merasa kebahagiaan hakiki, khususnya ketika aku baru mulai menghafal Al-Qur'an.
Di antara unsur penting yang dapat membantu dalam menghafal adalah adanya niat yang jujur, ikhlas karena Allah semata,dan bersabar terhadap
segala kesulitan. Sesungguhnya aku adalah seorang buta huruf yang tidak
bisa membaca dan menulis, sehingga aku banyak mendapatkan kesulitan yang luar biasa di awal. Namun segala puji hanya milik Allah, aku menggunakan alat perekam dan meminta pertolongan
seorang guru wanita untuk datang ke rumahku membacakan Al-Quran kepadaku dan menyimak hafalanku setiap harinya. Tidak lupa pula bahwa motivasi anak-anakku yang tiada hentinya merupakan dorongan bagiku untuk meneruskan kegiatanku dalam menghafal.
Karena buta huruf maka ketergantunganku kepada indra pendengaran merupakan hal yang paling utama bagiku. Ini merupakan salah satu karunia Allah sebagai ganti dari sifat buta hurufku, sehingga bisa mewujudkan impianku mengkhatamkan A-Quran selama 16
tahun di lingkungan ahli Al-Quran. Aku memohon kepada Allah agar menjadikanku bagian dari ahli Quran, karena Al-Quran adalah cahaya bagi manusia di dalam kuburnya.
Akhir kata aku mengajak saudari saudariku untuk menghafal AlQuran
karena hal tersebut mudah dan ringan sekali bagi siapa saja yang dimudahkan oleh Allah Taala.
Subhanallah, bagaimana dengan kita yang masih muda, apalagi sebagian kita tidak buta huruf? Ke manakah waktu kita pergi dan kita habiskan?
Setidaknya kita yang belum hafal
Al-Qur'an malu dengan ibu ini!
Silahkan share semoga bermanfaat... :)

Kisah penghafal Al-Quran bermodalkan keyakinan | Cara Cepat Menghafal Al-Quran






Di sebuah desa di wilayah Jawa timur, ada seorang anak berbadan kurus, sakit-sakitan dan daya ingatnya pun lemah. Sebut saja namanya jugan. Di bangku SD, ia tidak naik kelas bahkan belum bisa membaca hingga usia 8 tahun.

Suatu hari ia membolos dari sekolah, dan mengikuti ayahnya untuk berlayar ke laut. Ketika itu gumpalan awan hitam menyelimuti cahaya tanda badai akan segera tiba. Tiba-tiba, gulungan ombak besar datang menghantam bahtera, serangan badai mengombang-ambingkan perahu kecilnya. Saat itu yang terucap hanyalah, Allah.

Si anak mabuk dan muntah-muntah hingga tak sadarkan diri. Bahkan ia sampai meninggalkan shalat maghrib dan isya. Saat itulah ayahnya menasihati, “nak, jangan tiru ayahmu. Jadilah orang sukses”

Nasihat itu pun menancap di relung hatinya yang paling dalam dan terus terngiang-ngiang di pikirannya. Ia pun berubah. Mulai dari kelas 3 MI sampai lulus SMP, ia menjadi juara kelas. Ketika ditanya oleh teman-temannya, jimat apa yang kamu pakai hingga menjadi juara, dengan senyum manis ia menjawab, dengan jimat keyakinan.

Lulus SMP, ia melanjutkan sekolah di pondok pesantren di jombang. Di tempat baru ini, penyakit lamanya kambuh lagi. Ia suka bolos dengan alasan pura-pura sakit. Ia raja kantuk di kelas, prestasinya buruk, dan sering mendapat hukuman berdiri di depan kelas karena tidak menghafal pelajaran.

Ringkas cerita, ia pun lulus kemudian mendaftar ke ma’had ali di wonogiri. Namun, ia tidak diterima. Saat mencoba mendaftar di ma’had ali di salatiga, ia pun tidak lulus seleksi. Ia pun menyerah dan berdiam di rumah. Takdir Allah, ada seorang ustadz mengingatkan agar ia tidak menyerah dan menjadi manusia biasa yang kemudian mati tanpa karya. Ia mulai sadar akan kelalaiannya selama ini. Jugan juga teringat nasihat ayahnya dulu. Ia pun bangkit dan tanpa peduli dengan kemampuan otaknya, ia nekat merantau ke bekasi bermodalkan sebuah keyakinan. Ia mendaftar diri di pondok tahfiz Al-Quran. Alhamdulillah, ia diterima.

Jugan yakin bisa hafal Al-Quran dan berjanji tidak akan pulang sebelum hafal 30 juz. Hanya itulah yang ada di benaknya. Hari-hari dilaluinya dengan menghafal. Semangatnya menggelora. Hari raya pun, ia tak pulang kampung. Bahkan ia pernah memberikan motivasi seraya berkata, “Malasnya kita adalah rajinnya mereka yang diluar sana


Hari berganti hari, bulan berganti bulan tak terasa 4 bulan saja jugan menghafal Al-Quran 30 juz . bahkan ia mampu menyaingi teman-temannya yang saat memulai sudah hafal 13 sampai 15 juz. Lagi-lagi, ketika ditanya apa yang membedakan juga dengan yang lain? Dengan senyum lebar jugan menjawab, “Saya memiliki keyakinan lima kali lipat daripada yang lain” ya, keyakinan bahwa saya pasti bisa menghafal 30 juz.

Share sebanyak-banyaknya, supaya semakin cinta orang-orang untuk menghafal Al-Quran... :D




Terharu, kisah seorang anak miskin mewujudkan cita-cita menghafal Al-Quran





Ingat, Impian harus besar walau harus dimulai dengan langkah-langkah kecil, dan perlu diingat juga bahwa hasil impian kita berbanding lurus dengan usaha kita... :)
Supaya lebih memompa semangat kita untuk menghafal Al-Quran... mari kita simak saudara kita berkisah bagaimana ia mewujudkan impiannya... :D
"Namaku umar, aku dilahirkan di sebuah pelosok kampung dari keluarga termiskin dikampung itu. wajar saja, kalau aku disekolahkan di MI panti asuhan. Setelah lulus, aku melanjutkan sekolah di SMP terpuruk kualitasnya. Ya, mau bagaimana lagi daripada tidak sekolah. Alhamdulillah, pada jenjang SMA aku disekolahkan seorang donatur di SMAIT Al-Azhar, sebuah sekolah favorit dan bermutu. Kebahagiaanku di sekolah tersebut memompa semangatku sehingga berhari-hari kujalani dengan giat dan semangat belajar. Ya, memang sudah nasib, aku telah memaksa diri untuk belajar siang dan malam, mengurangi tidur, tetapi tetap saja nilaiku jeblok. Takdir Allah, hanya berjalan satu tahun, orang yang membiayai sekolahku menyatakan tidak bisa membantu lagi. Aku pun harus keluar dari sekolah favorit itu.
Kemudian aku direkomendasikan oleh seorang ustadz agar masuk pesantren panti asuhan setingkat SMA di kediri. Sempat terbetik di benakku, panti asuhan lagi, panti asuhan lagi. Tetapi tidak masalah daripada di rumah malah disuruh bapak untuk kerja, pikir saya saat itu
Subhanallah! Sesampai disana aku kaget! Ternyata pesantrennya sangat-sangat kecil. Disana aku harus makan nasi putih dengan lauk kerupuk dan kuah air putih yang digarami. Bahkan, adakalanya aku harus makan nasi saja tanpa lauk apa pun.
Tetapi, disanalah aku memulai impianku untuk menghafal AlQuran dan disanalah kepribadianku berubah total. Aku berubah perkasa setelah berjiwa manja dan suka mengeluh. Kini aku siap menghadapi segala kesulitan apapun  dalam hidup ini.
Singkat cerita, untuk mewujudkan impian hari demi hari aku lalui dengan menghafal dan menghafal, step by step. Namun, aku mendapatkan kesulitan yang luar biasa ketika menghafal. Ya, aky memang menghafal dari nol dan disana bukan pondok tahfiz, selain itu, pelajaran lainnya dimulai pukul 8 pagi hingga ashar. Dengan demikian, waktu untuk menghafal Al-Quran sangat sedikit. Jadi wajar bila tujuh angkatan sebelumku hnya satu orang yang bisa hafal Alquran, dan itu pun karena sudah ada hafalan sebelumnya.
Karena impian menjadi hafizh sudah mendarah daging, aku pun memperjuangkannya dengan gigih. Setiap jam 2 malam aku bangun dan menghafal hingga subuh. Selepas subuh aku lanjutkan menghafal dan aku tidak akan keluar dari masjid hingga jam tujuh. Waktu istirahat pun aku pergunakan untuk menghafal. Tidak ada waktu kosong kecuali aku gunakan untuk menghafal. Bahkan ketika aku sakit dan mataku keluar nanah, kebiasaanku menghafal tidak aku liburkan sedikitpun. Semua ini aku lakukan demi impianku hafal Al-Quran dan karena aku yakin apa yang aku lakukan tidak akan Allah sia-siakan. Alhamdulillah. , impianku terwujud dalam rentang waktu satu tahun setengah dan ketika aku lulus aku pun menjadi jawara kelas."
Kisah diatas menyadarkan kita semua bahwa menghafal al-quran adalah hak siapa saja, tanpa melihat apakah miskin, bodoh, sibuk, atau lanjut usia. Selama kita mau bermimpi kemudian berani berjuang dan berkorban untuk mewujudkan mimpi tersebut, Insyaallah, Dia akan memudahkan dan mewujudkan impian kita... amiin... :D
Silahkan di share... semoga bermanfaat... ;)